Pages

Thursday, April 11, 2013

Traktor Dengan Diet Gas LPG

Oke, kali ini saya ingin membahas tentang salah satu alat pertanian modern yang sudah tidak asing lagi di telinga dan mata kita semua yaitu traktor. Benda satu ini sudah banyak kita lihat di sawah-sawah ketika musim awal bertani dimulai. Traktor sendiri merupakan "evolusi" dari bajak yang dulu ditarik dengan kerbau, sapi, atau mungkin kuda di beberapa daerah. Kinerja traktor tentunya lebih unggul ketimbang bajak yang ditarik oleh hewan ternak baik dari segi kecepatan kerja ataupun ketahanannya.


Tapi kenapa tidak semua petani menggunakan benda satu ini? Faktor utama pasti gak jauh-jauh dari biaya lah~ Untuk traktor tangan saja harganya bisa 6 jutaan. Kalau traktor roda 4? Udah serasa beli mobil itu harganya, bisa tembus 150-300 juta kalau mau yang bagus. Oleh karena itu traktor jarang dimiliki secara perorangan oleh petani. Biasanya sih kalau ada yang menggunakan traktor, itu traktornya hasil patungan dengan grup petani setempat ataupun menyewa di jasa penyewaan alat pertanian.


Selain faktor harga beli yang tidak bisa dikategorikan murah, salah satu kendalanya ada di biaya operasionalnya. Rata-rata traktor itu menggunakan mesin diesel sebagai jantung penggeraknya. Sedangkan harga solar sendiri masih bisa dibilang tidak murah untuk golongan petani. Kalau ingin menggratiskan total biaya operasional saya rasa itu masih susah sekali kecuali bisa mengganti total mesin diesel dengan mesin yang bisa menjadikan air selokan/air irigasi sebagai bahan bakar utamanya.

Menggratiskan bahan bakar masih terasa mustahil, tapi bagaimana dengan mengurangi biaya bahan bakar? Selama ini traktor selalu dikaitkan dengan solar. Bagaimana kalau diganti dengan gas LPG? "Ya kalau diganti dengan gas LPG bukan diesel lagi lah namanya". Nah itu dia, coba kalau kita bisa mengganti mesin diesel yang tertanam di traktor menjadi mesin yang bisa memberikan tenaga yang sama tetapi "makanannya" bukan solar lagi melainkan gas LPG.

Kenapa dari tadi saya ngotot dengan gas LPG? Ada apa dengan gas LPG? Atau mungkin saya adalah makelar gas LPG? hahahhaha.. enggak lah~ Begini, energi potensial yang terkandung di gas LPG ternyata lebih besar ketimbang energi yang terkandung di solar. Gas LPG memiliki energi sebesar 11.200 kkal/kg, sedangkan solar hanya 9.063 kkal/liter. Apa artinya? Begini, harga gas LPG 3kg subsidi sekitar Rp 15.000 jadi kita membeli energi sebesar 33.600 kkal seharga Rp 15.000 atau Rp 0,446 tiap kkal. Bandingkan dengan solar subsidi yang 1 liter harganya Rp 4.500. Kalau kita beli sebanyak 3 liter, maka kita mendapatkan energi sebanyak 27.189 kkal seharga Rp 13.500 atau Rp 0,5 tiap kkal. Berarti dengan mengganti bahan bakar ke gas LPG sudah menghemat pengeluaran sekitar 11% dibandingkan jika harus membeli solar.

Nah, lumayan kan penghematannya kalau mesin diesel di traktor itu bisa diganti dengan suatu mesin yang bisa menggunakan gas LPG sebagai penggeraknya? Walaupun tidak heboh-heboh banget, setidaknya bisa meringankan beban biaya bahan bakar traktor bagi para petani Indonesia.

2 comments:

  1. Caranya gimana gan, saya punya gilingan padi bahan bakarna menggunakan solar kalau d ganti sama LPG bisa ga

    ReplyDelete
  2. Blum ada jawaban, cobalagi hung tora coeswara,.. mungkin yg punya blog pergi klaut

    ReplyDelete